Pacaran Sebelum Menikah.

Assalamu’alaikum.

Pacaran sebelum menikah memang sering kita dengar atau bahkan tidak jarang kita temui, apalagi pada jaman sekarang ini, yang orang bilang sih jaman edan atau gila, sehingga tidak salah banyak orang-orang yang tertular dengan perkembangan jaman ini. Salah satunya pacaran sebelum adanya ikatan pernikahan, itu adalah hal yang sangat lumrah dikalangan anak-anak muda jaman sekarang, mereka bagaikan tidak ingat lagi akan aturan-aturan yang seharusnya mesti mereka patuhi dan mereka taati, padahal mereka mempunyai pedoman yang sangat jelas yaitu Al-Qur’an, tetapi banyak dari mereka bahkan kita sendiri yang menafikkan kebenaran tersebut. Dalam postingan saya kali ini ingin mengajak pembaca sekalian untuk menghindari terjadinya pacaran sebelum menikah atau menyudahi kegiatan pacaran sebelum menikah, karena apabila pacaran sebelum menikah itu terjadi maka permainan syetanlah yang akan menjebak kita kedalam maksiat-maksiat yang tak dapat kita hindarkan,,,

Maksiat tersebut akan menghasilkan yang namanya zina, entah itu zina hati, zina mata, zina telinga, atau apapun sebagainya. Pacaran sebelum menikah adalah ibarat kebun yang sudah kita miliki tetapi kita tak bisa membuktikannya, kenapa kita tak bisa membuktikannya? Karena kita belum mempunyai yang namanya saksi akan kepemilikan kebun kita tersebut, entah itu tanda tangan kita diatas berkas-berkas yang seharusnya kita pegang, orang yang melihat kita bahwa kita telah mengesahkan kebun tersebut, bahkan berkas-berkas kebun tersebut belum sama sekali kita miliki. Itulah ibarat bila dua pasangan manusia melakukan pacaran sebelum menikah, apa yang mereka hendak lakukan selalu salah dikarenakan tidak adanya hal-hal yang saya contohkan seperti diatas.

Lain halnya bila seseorang melakukan pacaran setelah pernikahan, maka ibarat kebun yang sudah lengkap berkas-berkasnya, tanda tangan kita diatas surat kuasa dan materai telah dicantumkan dan kita miliki, saksi pun melihat saat kita mengesahkan kebun tersebut, setelah itulah kebun tersebut bisa kita garap dan kita tanami berbagai macam kekayaan-kekayaan hasil bumi yang nantinya bisa kita nikmati setelah hasil panennya tiba, itulah pacaran yang kita inginkan, pacaran setelah menikah, dimana dua insan tersebut saling mencurahkan kasih sayangnya yang berbuah pahala, saling mengatakan kata-kata mesra, saling menyuapi ketika makan, saling membelai ketika beristirahat, saling meguatkan ketika salah satunya sedang gundah. Alangkah nikmatnya dibandingkan kita berpacaran sebelum menikah, saling memandang saja berbuah dosa, bukan pahala yang kita dapatkan apalagi bila sampai ketingkat maksiat yang lebih besar, adzab pun tak segan-segan akan Allah S.W.T turunkan kepada kita. Para pembaca sekalian saya harapkan dapat mengambil hal-hal yang benar dala postingan ini, jangan takut bila dikatakan tidak berpacaran sebelum menikah dibilang tidak laku, tidak gaul, tidak funky, dan sebagainya. Niatkan dalam hati para pembaca sekalian untuk berpacaran sebelum menikah karena ingin terhindar dari maksiat-maksiat dan perbuatan zina, ingin mendapatkan pasangan untuk menyempurnakan dien kita, pasangan yang sholeh atau sholehah, baik, dan menurut kepada suami. Karena “Wanita-wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik” begitu pun sebaliknya, “Laki-laki yang baik hanya untuk wanita-wanita yang baik”.

2 Comments:

Anonim said...

Hmmm ^^
Menikah dulu pacaran kemudian "zenyum"
Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan ketentuan Allah, dimana manusia ngga punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam.Ya semoga Allah memberikn kesabaran kpd ana dn saudara2 ana yg masih lajang u menanti saat indah itu tiba, hingga tdk terjerums ke dalam lembah syetan.

Anonim said...

Amien,,,

blogger templates | Make Money Online